-->

LINTAS ONE

MEDIA ONLINE - WWW.LINTASONE.COM - FAKTA BERTANGGUNG JAWAB DAN PROFESIONAL - IKUTI TERUS BERITA TERBARUNYA

Polri Menghormati hasil investigasi dari Komnas Ham, Yang Telah Menguatkan Dugaan Baku Tembak Antara Petugas Polisi Dengan Anggota FPI Sebelum KM 50

Jakarta - intasobe.com - Uji balistik Komisi nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) telah menguatkan dugaan baku tembak antara polisi dengan anggota FPI sebelum KM 50.

Laporan dari pihak kepolisian bahwa anggota FPI memang memiliki senjata api. Bukti-bukti yang telah dimiliki oleh kepolisian mengenai senjata api FPI  bukanlah rekayasa polisi, fakta ini berarti sudah di benarkan 

Sebelumnya Eks Sekretaris organisasi terlarang FPI, Munarman, yang telah berkoar- koar bahwa laskar khusus pengawal Rizieq tidak pernah dibekali dengan senjata api, Munarman saat itu yang juga menuduh Kapolda Metro Jaya telah menyebarkan fitnah dan memutar balikan fakta.

Tim Komnas HAM menunjukkan sebaliknya, dari hasil uji balistik proyektil dan selongsong yang ditemukan Komnas HAM, di benarkan  bahwa laskar pengawal Rizieq telah menembak polisi yang sengaja membuntuti mereka.

Selain itu Komnas HAM juga menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada rumah penyiksaan terhadap 6 anggota laskar FP, dan Komnas HAM mengungkap hasil penyelidikan kasus tewasnya 6 laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu."Selain itu Komnas HAM juga menjelaskan kronologi kejadian terjadinya eskalasi antara mobil FPI dan polisi yang membuntuti.

Chorul Anam Komisioner Komnas HAM  mengatakan, eskalasi mulai terjadi dari tempat berangkat mobil laskar FPI di Sentul hingga keluar gerbang Tol Karang Timur. Namun eskalasi yang terjadi masih tergolong rendah pada waktu konfrensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jum’at (08/01/2021).

Kemudian mobil laskar FPI dan petugas polisi menuju flyover Hotel Swiss Bell Karawang, eskalasi masih terjadi adanya gesekan mulai tinggi ketika dari Swiss Bell sampai pintu tol Karawang Barat sampai KM 49.

“Di jalan tol eskalasi ini pertama eskalasi rendah ditunjukkan belum ada gesekan antara mobil FPI dengan mobil petugas yang masih ada jarak yang cukup menjauh, hinga yang akhirnya eskalasi sedang mulai terdapat gesekan mobil dan dengan jarak dekat dan eskalasi tinggi mobil yang di duga benturan mobil dan tembakan,” kata Anam

Lalu, fakta lain yang ditemukan Komnas HAM yakni terdapat kesempatan menjauh dari mobil laskar FPI dari petugas. Namun, kata Chorul Anam, hal tersebut tidak dilakukan.

Yang selanjutnya adalah terdapat adanya konteks ini yang juga penting salah satu temuan Komnas HAM yang mendapatkan  konteks yang berkesempatan untuk menjauh oleh mobil FPI dari petugas, namun malah mengambil tindakan menunggu petugas, "jadi setelah kami kroscek voice note, terus melihat titik-titik di lapangan terus juga melihat linimasa, salah satu temuannya di samping eskalasi adalah terdapat kesempatan menjauh dari mobil petugas, namun malah mengambil kesempatan untuk menunggu mobil petugas tersebut,” jelas Choirul Anam

Selanjutnya, Komnas HAM juga memeriksa video capture Smart CCTV yang dilakukan secara manual dengan membandingkan satu titik dengan titik yang lain, Komnas HAM juga membandingkan dengan linimasa, jejak digital dengan voice note untuk menentukan dimana kiranya situasi sebenarnya, termasuk mengecek beberapa plat nomor ke Samsat DKI, Jabar dan Banten.

“Kami dari Komnas Ham cek semua itu, jadi karena ada afiliasi tersebut kami juga cek samsatnya hasilnya antara lain di dalam perjalanan memang terdapat mobil FPI menuju dan keluar di tol Karawang Timur, dalam tangkapan video tersebut terdapat mobil yang konstan melaju dan tidak terlihat gesekan ini di dalam,” kata Chorul Anam.

Dalam hal ini Komnas HAM merekomendasikan kasus ini harus dilanjutkan ke penegakan hukum dengan mekanisme pengadilan Pidana guna mendapatkan kebenaran materil lebih lengkap dan menegakkan keadilan,” Tutur Komisioner Komnas HAM.

Komnas HAM juga merekomendasikan supaya mendalami dan melakukan penegakan hukum terhadap orang-orang yang terdapat dalam dua mobil Avanza hitam bernomor polisi B 1759 PWQ dan mobil Avanza silver B 1278 KJD, Selainitu, Komnas HAM merekomendasikan supaya adanya pengusutan lebih lanjut kepemilikan senjata api yang diduga digunakan laskar FPI, dan meminta proses penegakan hukum, akuntabel, obyektif dan transparan sesuai dengan standar Hak Asasi Manusia,” kata Chorul Anam.

Ditempat terpisah Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Argo Yuwono menjelaskan, "Bahwa pihak Polri menghormati hasil investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) soal kasus penyerangan Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek. "Ujarnya.

Tentunya yang pertama Polri menghargai hasil investigasi dan rekomendasi dari Komnas HAM,” Jelas Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jum’at (08/01/2021).

Apabila nantinya sudah diterima secara resmi dari Komnas HAM, maka polisi akan segera menentukan langkah - langkah selanjutnya, tentunya akan kami pelajari rekomendasi serta surat itu yang masuk ke Polri, ya pada akhirnya nanti semuannya harus dibuktikan di sidang pengadilan,” Pungkas Argo Yuwono mengakhiri pernyataannya. (Red/Gatot)

0 Response to "Polri Menghormati hasil investigasi dari Komnas Ham, Yang Telah Menguatkan Dugaan Baku Tembak Antara Petugas Polisi Dengan Anggota FPI Sebelum KM 50 "

Posting Komentar

Kadispendikbud kab. Pasuruan mengucapkan selamat hari Santri Nasional 2024

DPRD Kab Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Santri Nasional 2024

Ketua MKKS SMKN Kab Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Santri Nasional 2024

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel