Sebesar 1.172.965 Ton, Pertanian Lamongan Menjadi Terbesar di Jawa Timur Serta Salah Satu Lumbung Pangan Nasional
Minggu, 07 Maret 2021
Add Comment
Lamongan, lintasone.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin acara sertijab Bupati Lamongan dari Aris Mukiyono kepada Yuhronur Efendi.
Dalam sambutannya, Khofifah merasa takjub akan sumber daya alam yang dimiliki oleh Lamongan, selain menjadi lumbung pangan Jawa Timur, Lamongan juga memiliki potensi UMKM yang sangat besar.
“Lamongan memiliki sentra kerajinan berupa kain tenun di kecamatan Maduran. Usaha yang sudah merambah ke berbagai daerah hingga pasar Timur Tengah ini tak membutuhkan banyak proses bahkan masih menggunakan peralatan tradisional,” ungkap Khofifah, Sabtu (6/3/2021).
Namun demikian kata Khofifah, peluang besar ini harus selaras dengan progres pemasarannya.
“Rupanya kain songket, tenun saya hampir 70 persen produk Lamongan. tapi belinya malah tidak di Lamongan. Nah peluang besar disini. Sehingga ketika kita berbicara UMKM harus ada marketnya,” terangnya.
Selain kerajinan songket dan agrarianya lanjut Khofifah, Lamongan juga memiliki potensi bahari yang luar biasa.
“Pertanian Lamongan menjadi lumbung padi Jawa Timur, Jatim sangat support terhadap modernisasi pasar ikan. Selain itu kehutanan, termasuk jagung, potensi bahari, tambak ikan di Lamongan sangat besar. Hal-hal ini menjadi bangkitnya ekonomi pasca pandemi,” terangnya.
Baca Juga Panen Raya di Bojoasri, PTHKTI Belajar Metode Kandang Anti Banjir
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan sesuai dengan harapan. Hal ini ditunjukan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat.
“Pada tahun 2020 IPM Lamongan sebesar 72,58, masuk dalam kategori tinggi dan peringkat 16 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” ungkapnya.
Dibidang perekonomian lanjut Yuhronur, pertanian Lamongan khususnya komoditi padi telah menjadi produsen terbesar di Jawa Timur sebesar 1.172.965 ton dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
“Disamping padi, produksi jagung dengan sistem yang lebih modern produktivitasnya mampu ditingkatkan dari yang semula 5,7 ton perhektar menjadi 10 ton perhektar,” ujarnya.
Sedangkan dibidang manajemen pemerintahan, Lamongan telah melakukan reformasi birokrasi secara optimal. Hal ini ditunjukan dalam empat tahun berturut-turut Pemkab Lamongan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Selain itu sistem akuntabilitas pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Lamongan selama dua tahun terakhir mendapat predikat “A” (Sangat Baik),” ungkapnya.
Atas berbagai capaian yang sudah baik ini, Bupati Yuhronur bersama Wabup Abdul Rouf akan menjaga kesinambungannya demi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
Baca Juga Sempat Kontak Erat dengan Gubernur Jatim, Satgas Covid-19 : Bupati dalam Keadaan Sehat
“Dalam mewujudkan visi tersebut, Kami memiliki 5 misi pembangunan, yakni fokus ekonomi, fokus pembangunan manusia, fokus infrastruktur, fokus kesejahteraan dan sosial serta fokus tata kelola pemerintahan,” tuturnya. (Chan)
0 Response to "Sebesar 1.172.965 Ton, Pertanian Lamongan Menjadi Terbesar di Jawa Timur Serta Salah Satu Lumbung Pangan Nasional"
Posting Komentar