Bupati Jember Ingin Meningkatkan Dan Mengembangkan Peternak Maggot
Jumat, 15 Juli 2022
Add Comment
Jember, lintasone.com - Pegiat maggot Kabupaten Jember di bawah binaan Komunitas Maggot Jember ( KMJ) terus meningkat , semakin hari peternak maggot terus bertambah. Hal ini mendapat perhatian serius dari Bupati Jember, secara khusus Bupati Jember mengadakan audiensi dengan 11 orang perwakilan pegiat maggot Kabupaten Jember, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup ( DKLH), Dinas Peternakan, Bappekab dan stake holder terkait di Pendopo, Rabu (13/7/2022).
"Pada prinsipnya, Pak Bupati ingin mewujudkan Jember sebagai Kabupaten maggot." Terang Sutiyoso, SH, Plt. Kepala DKLH saat di ruang kerjanya, Kamis (14/7/2022).
Menurut Sutiyoso, hasil dari kegiatan audiensi ini , akan dilakukan langkah- langkah yang direncanakan dapat meningkatkan dan mengembangkan para peternak maggot yang ada di Kabupaten Jember.
"Kita akan membentuk tim untuk melaksanakan langkah- langkah awal. Tim nanti di bagi tugas kaitan dengan hal- hal yang dibutuhkan oleh para peternak maggot." Paparnya.
Dari KMJ sendiri, kata Sutiyoso, sudah mempunyai anggota yang dibawah naungan KMJ sekitar 235 peternak maggot. Selain itu juga ada dari Molindo dan lain sebagainya.
"Jadi di Jember ini sudah banyak peternak maggot namun saat ini, keluhan dari mereka kaitan dengan pakan. Pakan maggot ini yang notabene sampah organik, dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) ,TPS ( Tempat Pembuangan Sementara Sampah) maupun rumah makan yang dekat peternak maggot. Semua sudah kerjasama dengan pemilik warung, resto dan lain sebagainya." Ungkapnya.
Inginnya Pak Bupati, Ujar Sutiyoso, dengan banyaknya sampah organik yang tercampur, kedepan ada pemilahan sampah yang tercampur. Kalau teman - teman peternak maggot memilah itu, terlalu banyak biaya yang dikeluarkan. Kalau dihitung hasilnya sangat kecil karena ada ongkos pemilahan. Ini di akomodir oleh Bapak Bupati, di mana tim ini nanti bekerja untuk penyediaan makan maggot yang nanti di sebar kepada semua para peternak maggot yang ada di Kabupaten Jember.
"Sampah yang ada di pasar tanjung saja, sehari ada 80 ton tapi campur. Kisarannya , perkiraan kami 70 % organik. Harus ada pemilahan. Selain pasar tanjung, juga pasar yang lain dilakukan pemilahan dan pencacahan jadi bubur yang siap untuk dikonsumsi maggot. Nanti di sebar pada nama- nama, alamat yang sudah di inventarisir, yaitu para peternak maggot yang ada di Kabupaten Jember." Imbuhnya. Sutiyoso juga menyampaikan bahwa rata- rata peternak maggot masih skala rumahan juga ada yang sudah mengembangkan ke hampir skala industri. Tiap hari bisa menghasilkan 2 kuintal maggot. Hal ini, kedepan untuk memperpanjang umur TPA. Nanti di TPA tidak ada sampah lagi, yang dibuang hanya residu- residu saja.
"Dari pegiat maggot, rata- rata juga berkecimpung di bank sampah. Sampah organik untuk budidaya maggot, an-organiknya ke bank sampah, residunya ke TPA. Residu ini kecil sekali." Ujarnya.
Melihat jumlah peternak maggot yang sudah ratusan tapi kenapa gaungnya tidak sampai keluar, menurut Sutiyoso, Ini karena hasil maggot mereka rata- rata dimanfaatkan sendiri untuk pakan ternak atau pakan ikan. Seperti di Jenggawah, sudah buat kolam ikan sendiri. Akhirnya, maggot ini tidak di jual tapi di pakai untuk pakan ikan sendiri. "Ini sudah bagus, kalau bisa dari maggot ini bisa dimanfaatkan sendiri sehingga sedikit sekali untuk mengeluarkan biaya perikanan mereka." Ujarnya
Dari maggot ini , Sutiyoso mengapresiasi karena bisa membawa Jember lebih baik. Sesuai tag line, Wes Wayae Jember Kueren. "Dari maggot ini, kita bisa membuka lapangan kerja. Kedua, Dapat mengurangi sampah yang di buang ke TPA. Ketiga, Dengan adanya situasi bersih, secara ekonomi ada sumber pendapatan yang baru , ini otomatis kemakmuran akan muncul dengan sendirinya akan membuat ketenangan di semua wilayah yang ada di Kabupaten Jember. Ini contoh kecil saja dari yang kita upayakan." Pungkasnya. ( herry).
0 Response to "Bupati Jember Ingin Meningkatkan Dan Mengembangkan Peternak Maggot"
Posting Komentar