Stockpile Terpada Ditutup, Warga Merasa Lega Tak Ada Keluhan Debu Lagi
Selasa, 14 November 2023
Add Comment
Lumajang, www.lintasone.com - Warga Desa Sumbersuko melakukan aksi demo menutup aktivitas kegiatan Stocpile Pasir Terpadu yang berada di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang, pada Senin 13 November 2024, setelah adanya kompensasi bulan Oktober 2023 kepada 78 KK yang rumahnya terdampak debu. Sementara di lokasi stockpile dan jalanan tak ada penyiraman air untuk meminimalisir debu yang tersebar.
Dari sebelumnya, Stockpile Terpadu tersebut diharapkan dapat mengembangkan sistem pengelolaan pajak pasir yang berimplikasi terhadap naiknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lumajang melalui pajak minerba tambang pasir. Selain dapat memberikan dampak kenaikan pajak pasir yang signifikan dan digunakan untuk pemeriksaan SKAB dari BPRD Kabupaten Lumajang.
Dalam orasinya, Joni, koordinator aksi yang rumahnya terdampak paling parah, menyampaikan tuntutannya agar semua aktivitas termasuk keluar masuknya truck pengangkut pasir dari area stocpile terpadu tersebut harus dihentikan. Joni menyebut penutupan ini bukan tanpa sebab, melainkan karena adanya kepakatan yang sebelumnya dibuat antara warga dengan pihak pengelola, yaitu pengaspalan jalan area stockpile terpadu yang hingga kini belum direalisasikan.
Dalam kesempatan itu Joni menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan tersebut merupakan bentuk aksi yang diberikan kepada pihak pengelola stockpile terpadu, yaitu memberikan 1 tahun untuk melaksanakan kegiatan di stocpile ini dengan baik. Namu dalam kenyataannya warga menilai tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
“Hal ini menjadi sangat kurang baik bagi warga. Nah oleh karena itu kami tidak akan panjang lebar. Dengan aksi ini, kami bersama warga telah bersepakat untuk menutup stockpile ini dan tidak ada negosiasi lagi. Atau dengan kata lain, stockpile ini jangan lagi ada di sini. Bersama warga kami meminta agar stockpile ini mencari tempat lain. Pernyataan itu adalah dari warga,” imbuhnya.
Sementara Direkrur Utama CV Berkah Pasir memberikan tanggapan jika pihaknya masih belum menemukan tempat usaha pasirnya. Dikatakannya bahwa keberadaan usahanya saat ini masih berada di stockpile terpadu, hal itu disebabkan karena masih mengikuti alur yang sudah ada.
“Dulu, ketika kami berada di stocpile luar, kami dipaksa untuk cepat cepat pindah ke stockpile terpadu. Kami sebagai pengusaha pasir akhirnya mengikuti apa yang menjadi tatanan dari pemkab Lumajang. Selama berada di stockpile terpadu kami tidak menyalahi aturan. Selain itu, kami selaku direktur CV Berkah Pasir belum menerima Surat Edaran yang menjelaskan bahwa stockpile terpadu akan dibubarkan.” ungkapnya.
Terkait keberadaan stockpile pasir terpadu, Didik Al Mas’udi, Sekretaris Asosiasi Pertambangan Pasir Republik Indonesia (APPRI) Lumajang memberikan pandangan berbeda dengan menyebut bahwa hidup bertata negara itu tidak bisa dipandang dari persepsi parsial. Harus kolektif. Itu negara.
“Keberadaan stockpile terpadu di Sumbersuko itu strategis. Keberadaannya itu untuk ngontrol supaya tidak terjadi kebocoran PAD. Pasir-pasir yang tidak berijin atau tambang tambang yang tidak berijin tidak akan beroperasi karena tidak ada pembeli. Bahkan dengan munculnya stockpile ditempat tempat lain, itu memungkinkan terjadinya ilegal mining. Pencurian -pencurian pasir yang tidak berijin itu, sehingga harga pasir menjadi jatuh, ya ini menyebabkan PAD13 November 2024 bocor,’ tutupnya.
( Atm ).
0 Response to "Stockpile Terpada Ditutup, Warga Merasa Lega Tak Ada Keluhan Debu Lagi"
Posting Komentar